INFO PASAMAN BARAT - Lomba Konten Video Ketahanan Pangan Tingkat Nagari Se-Pasaman Barat 2025 resmi berakhir dengan antusiasme luar biasa. Sebanyak 22 nagari beradu kreativitas menampilkan program ketahanan pangan di daerahnya. Ajang ini menjadi sorotan karena mampu mengemas isu pangan dengan cara yang menarik dan viral.
Gelaran ini mengusung tema “Menakar Program Ketahanan Pangan Tingkat Nagari” dan digagas oleh Pasbar TV bekerja sama dengan Dinas Kominfo serta DPMN Pasaman Barat. Kompetisi berlangsung sejak 23 Juni hingga 17 Agustus 2025, dengan serangkaian tahapan mulai dari pendaftaran, pelatihan konten, hingga penilaian berdasarkan jumlah penonton terbanyak.
Begini Jalannya Lomba Konten Video Ketahanan Pangan 2025
Pendaftaran peserta dibuka 23–29 Juni 2025. Setelah itu, peserta mengikuti pelatihan pembuatan konten via Zoom pada 30 Juni. Video hasil kreasi nagari mulai diunggah hingga 20 Juli 2025, lalu memasuki tahap penilaian views terbanyak dari 21 Juli–15 Agustus 2025.
Puncak acara berlangsung meriah pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-80. Dalam momen tersebut, Bupati Pasaman Barat Yulianto, SH, MM bersama Wakil Bupati M. Ihpan menyerahkan langsung hadiah kepada para pemenang.
Daftar Pemenang Lomba Konten Video Ketahanan Pangan 2025
Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah penayangan (views) terbanyak. Berikut tiga besar pemenangnya:
-
Juara 1: Nagari Bunuik – 13.149 views, hadiah Rp 3 juta, trofi, dan sertifikat.
-
Juara 2: Nagari Kapa – 7.189 views, hadiah Rp 2 juta plus trofi dan sertifikat
-
Juara 3: Nagari Tandikek – 3.983 views, hadiah Rp 1 juta trofi dan sertifikat.
“Ini bukan sekadar lomba, tapi sarana edukasi dan hiburan. Antusiasme masyarakat luar biasa,” ujar Taufik Eldrian, pelaksana lomba dari Pasbar TV.
Dukungan Sponsor dan Antusiasme Penonton
Kesuksesan acara ini tak lepas dari dukungan sponsor besar, seperti Bank Nagari, BPJS Ketenagakerjaan Pasbar, PT Bakrie Pasaman Plantation, dan Sejati Swalayan. Total 44.635 views terkumpul dari seluruh video peserta, membuktikan bahwa isu ketahanan pangan bisa dikemas menarik, menghibur, sekaligus mengedukasi.
