Foto Wali Nagari Katiagan, Endang Putra bersama Bantuan Perahu
INFO PASAMAN BARAT - Program Ketahanan Pangan Nagari Katiagan, kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan langkah progresif dengan fokus strategis pada pemberdayaan sektor kelautan. Nagari Katiagan, baru-baru ini meluncurkan bantuan berupa alat tangkap dan sarana transportasi laut bagi kelompok nelayan lokal, sebuah inisiatif yang diharapkan mentransformasi ekonomi warga sekaligus menjamin ketersediaan pangan bergizi.
Pemerintah Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat telah mengalokasikan 18–20% dana desa, bagian dari program nasional ketahanan pangan. Tahun anggaran 2025 untuk menyasar 86 kepala keluarga nelayan, dengan potensi menjangkau 430 jiwa warga setempat.
Bantuan terdiri atas:
-
150 set panjariang udang kelong
-
75 set panjariang kakasak
-
700 set alat penangkap kepiting bakau
-
8 unit sampan
-
10 unit mesin long tail
Wali Nagari Katiagan, Endang Putra, menyatakan bahwa mahalnya biaya alat tangkap selama ini menjadi hambatan besar. “Dengan fasilitas ini, nelayan kami dapat mencapai lokasi tangkap lebih produktif, meningkatkan pendapatan, dan memastikan pasokan makanan laut segar bagi masyarakat,” ujarnya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Ketahanan Pangan Nagari Katiagan Pasaman Barat yang difokuskan pada pemberdayaan nelayan. 86 kepala keluarga nelayan adalah penerima langsung, tersebar di Nagari Katiagan – Kecamatan Kinali.
Langkah ini bertujuan ganda: memajukan ekonomi lokal nelayan dan memastikan pasokan pangan laut bergizi. Pangkas rantai distribusi hasil laut – ikan, udang kelong, lokan, kepiting bakau – agar sampai ke konsumen dengan harga terjangkau.
Melalui skema bantuan sarana tangkap dan transportasi laut, serta penggunaan dana desa, program menyediakan alat vital yang selama ini terbatas. Pendekatan ini juga menyikapi kegagalan sebelumnya dalam budidaya ikan lele (2023) dan sukses ayam petelur (2024).
Optimalisasi Gizi & Penurunan Stunting di Pasaman Barat
Langkah lokal di nagari Katiagan, sejalan dengan capaian Pasaman Barat menurunkan angka stunting dari 35,5% (2022) menjadi 29,7% per 2023—penurunan signifikan sebesar 5,8% dalam setahun
Dampak Ganda: Ekonomi dan Kesehatan Publik
-
Ekonomi lokal: Nelayan lebih mudah menjangkau zona tangkap produktif, memperluas jaringan pemasaran langsung.
-
Gizi keluarga: Peningkatan ketersediaan bahan pangan laut bergizi mendukung pendampingan penurunan stunting di Katiagan.
-
Ketahanan pangan: Konsumsi hasil laut segar lokal mengurangi ketergantungan .
Langkah yang strategis dengan membawa visi nelayan sebagai pilar utama, Program Ketahanan Pangan Nagari Katiagan Pasaman Barat tidak saja menjanjikan pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi turut mendukung strategi penurunan stunting yang masif di Pasaman Barat. Pemberdayaan nelayan diharapkan memperkuat ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan—sejalan dengan target nasional dan visi Presiden Indonesia.