Pasaman Barat – Pemkab Pasaman Barat tengah menghadapi krisis keuangan serius. Bupati Yulianto menegaskan efisiensi wajib dilakukan di semua lini.
“Kegiatan yang tidak penting kita coret. Ini soal menyelamatkan APBD,” ujarnya di Simpang Empat, Senin (27/5).
Seperti diberitakan sumbar.antara, utang belanja daerah per 31 Desember 2024 tembus Rp89,4 miliar, sementara saldo kas hanya Rp400 juta. Awal 2025, defisit sempat menyentuh Rp71 miliar dan kini ditekan ke Rp45 miliar pasca pelantikan Bupati-Wakil Bupati pada Maret lalu. Efisiensi dilakukan dengan memangkas belanja barang dan jasa, ATK, pemeliharaan, makan-minum, bahkan TPP dan honor kegiatan.
Sementara itu, honor THL hanya sanggup dibayar hingga Juni. Meski begitu, pelayanan publik tetap jadi prioritas. Program seperti pengobatan gratis dan penguatan layanan dokter di nagari sudah berjalan.
Pemkab juga menggandeng IDI untuk menjaga layanan kesehatan tetap berjalan. Pemda kini berharap dukungan dana dari provinsi, pusat, dan peningkatan PAD lewat pajak demi menyehatkan kas daerah.
“Kami minta semua pihak bersabar, kondisi ini butuh proses,” kata Sekda Doddy San Ismail.