INFO PASAMAN BARAT — APBD Kabupaten Pasaman Barat tahun 2026 akhirnya resmi disahkan DPRD dengan total anggaran mencapai Rp1.128.557.961.810. Pengesahan ini berlangsung dalam Rapat Paripurna di Aula DPRD Pasaman Barat, Jumat (21/11). Penetapan APBD 2026 menjadi perhatian publik karena berlangsung di tengah penurunan transfer keuangan pusat.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Pasaman Barat Yulianto, pimpinan DPRD, serta seluruh fraksi yang memberikan pandangan akhir sebelum ketok palu. Pengesahan ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk menjalankan program pembangunan dan pelayanan publik sepanjang tahun 2026.
📌 Struktur APBD 2026 Pasaman Barat
Dari total Rp1,12 triliun yang disahkan, struktur APBD terdiri dari:
Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp161.461.983.971
Transfer keuangan pusat: Rp916.716.055.000
Dana Bagi Hasil (DBH) Provinsi: Rp50.379.922.839
Nilai tersebut menggambarkan komposisi pendapatan daerah yang masih bergantung pada transfer pusat, meski terdapat pengurangan dari pemerintah pusat untuk tahun anggaran 2026.
Komitmen Pemda Setelah Pengesahan APBD
Bupati Yulianto: “Kami sangat menghargai masukan DPRD”
Bupati Pasaman Barat Yulianto menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh fraksi DPRD atas dukungan terhadap APBD 2026. Ia menegaskan bahwa setiap rekomendasi legislatif akan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.
“Kami sangat menghargai masukan dari DPRD sebagai representasi suara masyarakat. Pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan APBD 2026 secara efektif dan efisien, serta memastikan program-program pembangunan dapat berjalan sesuai rencana,” kata Yulianto di Simpang Empat, Sabtu.
Yulianto menekankan bahwa meski anggaran 2026 mengalami penurunan pada pos transfer pusat, pemerintah tidak akan mengendurkan semangat dalam menjalankan pembangunan.
“Kita tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kita juga akan berupaya mengejar program-program prioritas nasional yang akan dialokasikan di Pasaman Barat,” ujarnya.
Strategi Pemda Mengatasi Pengurangan Transfer Pusat
OPD Diminta Tingkatkan Kinerja dan Kejar Dana Pusat
Salah satu poin penting yang ditekankan Bupati adalah kebutuhan untuk memperkuat kinerja perangkat daerah. Ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyusun program yang lebih strategis dan memperbaiki manajemen anggaran.
Yulianto juga mengingatkan OPD agar aktif mengajukan proposal untuk memperoleh dukungan anggaran pusat, terutama pada sektor-sektor yang masuk dalam program prioritas nasional.
Penyusunan APBD Berpedoman RPJMD dan RKPD 2026
Efisiensi dan Efektivitas Jadi Prinsip Utama
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yulianto juga mengapresiasi kinerja Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD yang telah menyusun APBD sesuai prinsip penganggaran yang berlaku.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses penyusunan APBD 2026 mengacu pada:
Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026
“Penyusunan ini telah memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas di setiap belanja OPD,” tegasnya.
Dengan dasar tersebut, Pemkab Pasaman Barat berharap pelaksanaan APBD tahun 2026 dapat lebih terarah dan memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan daerah, terutama pada sektor pelayanan publik, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi masyarakat.
DPRD Apresiasi Keselarasan Penganggaran
Pengesahan APBD 2026 juga menunjukkan kesepahaman antara legislatif dan eksekutif terkait arah pembangunan daerah. Seluruh fraksi DPRD memberikan pandangan akhir dan menyetujui APBD yang disusun TAPD.
Kesepakatan ini menjadi sinyal bahwa DPRD mendukung langkah pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas fiskal, meskipun Pasaman Barat harus menghadapi tantangan berupa pengurangan transfer pusat.
