INFO PASAMAN BARAT - Bupati Pasaman Barat, Yulianto, meminta kepada seluruh tenaga pendamping desa agar mengawal ketat pelaksanaan program-program pemerintah pusat yang dilaksanakan didaerah, terutama penggunaan dana desa. Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) internal Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Aula Rumah Dinas Bupati, Selasa (15/7/2025).
Yulianto menegaskan, peran pendamping desa sangat vital dalam memastikan program pemerintah berjalan sesuai target dan tidak disalahpahami di lapangan. Salah satu program prioritas yang disorot adalah Koperasi Merah Putih, inisiatif dari pusat instruksi presiden Prabowo.
"Program dari pusat harus benar-benar dipahami bersama agar tidak terjadi kesalahan implementasi. Peran pendamping desa sangat menentukan di sini," tegas Yulianto dalam sambutannya.
Ia juga mengingatkan bahwa meskipun banyak nagari sudah terbiasa mengelola dana desa, namun munculnya program-program baru dari pemerintah pusat menuntut adaptasi cepat dan pemahaman yang komprehensif agar pelaksanaanya sesuai yang diperintahkan oleh pemerintah.
Yulianto menyoroti pentingnya pendekatan komunikatif antara pendamping dan masyarakat, terutama dalam menjembatani pemahaman terhadap kebijakan serta regulasi pemerintah yang terus berkembang.
“Tidak semua saran bisa langsung diterima. Tapi untuk urusan teknis anggaran, saya percaya nagari sudah mengerti. Yang perlu dicermati adalah bagaimana kita memahami dan menyesuaikan diri dengan program baru dari pusat,” lanjutnya.
Dalam Rakor tersebut, Bupati juga menyinggung kondisi kepemimpinan nagari di Pasaman Barat. Dari total 90 nagari, hanya tiga yang saat ini dipimpin oleh wali nagari definitif. Sisanya masih dijabat oleh pejabat sementara (PJ). Kondisi ini dinilai menghambat optimalisasi pemerintahan nagari.
"Nagari-nagari kita sudah definitif, tapi banyak yang belum punya wali nagari tetap. Ini pekerjaan rumah bersama yang harus segera kita selesaikan," ucap Yulianto serius.
Ia turut menekankan bahwa setiap pendamping desa harus memahami karakter sosial dan budaya lokal wilayah tugasnya. Pendekatan berbasis kearifan lokal dinilai kunci dalam keberhasilan pembangunan di tingkat nagari.
"Jangan hanya paham programnya, tapi pahami juga masyarakatnya. Karakteristik setiap nagari berbeda, dan itu harus jadi pertimbangan utama saat turun ke lapangan," pungkas Yulianto.
Jurnalis : Taufik Eldrian