![]() |
KISAH INSPIRATIF : Hari raya Idul Adha Tahun 2025, cerita dari keluarga seorang tokoh masyarakat disekitar masjid Umar bin Khattab, Simpang Empat. kebetulan tahun ini mereka tidak ikut serta dalam berkurban. Qadarullah, tidak ada yang tau, bahkan kupon pembagian daging dari masjid sekitar pun tidak mereka terima.
Hari jum’at, saat itu hari sudah sore, Istrinya berdo’a, “Ya Allah … semoga hari ini kami mendapatkan daging kurban walau sedikit. meski belum ada tanda-tanda akan dapat kupon bahkan daging kurban”.
“Mungkin tahun ini kami memang tidak dapat bagian,” bisiknya dalam hati. “Sudah sore, dan tidak ada siapa pun yang datang.”
Tiba-tiba, menjelang maghrib, suara ketukan lembut terdengar dari arah pintu. Seorang pria berpenampilan sederhana, mengenakan baju putih dan berjenggot, berdiri dengan tenang sambil membawa kantong plastik berisi daging. Tanpa banyak bicara, ia menyerahkan bungkusan itu dan segera berlalu.
Wanita itu tertegun. Ia menatap kantong plastik tersebut—daging kurban, kira-kira seberat lima kilogram. Tak ada pesan, tak ada nama, hanya keheningan yang tersisa bersama rasa syukur dan bingung yang berbaur dalam dadanya.
Malam itu, ia menyimpan daging tersebut dengan penuh rasa haru. Namun pikirannya tak henti bertanya—siapa yang mengirimnya? Dari mana asalnya?.
Keesokan harinya, ia menghubungi seorang sahabat lama. Kebetulan, suami sahabatnya adalah bagian dari panitia kurban di masjid Umar bin Khattab. Ia pun menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Ternyata benar daging kurban itu memang dikirimkan secara khusus oleh yayasan An Naajiya, masjid Umar bin Khattab untuk keluarganya. karena diketahui bahwa suaminya adalah seorang tokoh yang sering membantu orang lain dan disegani.
Air matanya mengalir pelan. Ia merasa doanya semalam tak hanya didengar, tapi juga dijawab dengan cara yang paling tak terduga. Ucapan syukur pun terpanjat dari lubuk hati terdalam—untuk kebaikan yang datang di saat yang paling tepat.